05 Agustus 2009

WARTAWAN AS, Mimpi Buruk Itu Berakhir Bahagia...

Tiga puluh jam yang lalu, Euna Lee dan saya adalah tahanan di Korea Utara. Tiba-tiba kami diberi tahu kami akan pergi ke sebuah pertemuan. Kami dibawa ke sebuah lokasi dan saat kami berjalan melewati pintu, kami melihat Presiden Bill Clinton di hadapan kami," tutur Laura Ling, sambil tersedu.

Lee (36) dan Ling (32) telah tiba dengan selamat di Bandara Burbank, California, AS, Rabu (5/8) pagi waktu setempat. Mereka dibebaskan dari hukuman 12 tahun kerja paksa karena masuk secara ilegal ke Korea Utara dan pulang bersama Clinton setelah ditahan sejak Maret.

Suasana haru menyelimuti kedatangan keduanya. Putri Lee yang berusia 4 tahun, Hanna, menanti di bawah tangga pesawat bersama suaminya, Michael Saldage. Begitu turun dari pesawat, mereka berpelukan dan menangis.

Ling, adik koresponden stasiun televisi CNN dan The Oprah Winfrey Show, Lisa Ling, juga disambut pelukan sang suami, Iain Clayton, dan pelukan anggota keluarga lainnya.

"Kami tahu mimpi buruk kami akhirnya berakhir. Kami bisa merasakan cinta kalian selama di Korea Utara. Itulah yang membuat kami bertahan selama hari-hari tergelap (di sana)," kata Ling. Dia berterima kasih kepada tim supercool Clinton yang telah bekerja membebaskan mereka.

Pelukan

"Pahlawan" hari itu adalah Clinton. Begitu turun dari pesawat, Clinton menerima pelukan dari mantan Wakil Presiden Al Gore dan tepuk tangan dari orang-orang yang hadir. Lee dan Ling ditangkap saat tengah meliput tentang pengungsi Korut ke Korea Selatan bagi stasiun televisi yang ikut didirikan Gore, Current TV.

"Hanna jadi anak baik saat kamu (Lee) tidak ada. Dan Laura, ibumu, memasak sup spesial untuk dua hari buatmu," kata Gore kepada mereka.

Ling, warga asli California, memiliki pengalaman meliput konflik di Sri Lanka, buruh di Brasil, dan budaya underground kalangan muda Iran. Lee, warga AS kelahiran Korea Selatan, adalah editor di Current TV.

Keduanya tidak pernah benar-benar dikirim ke kamp kerja paksa. Malah, mereka diperlakukan dengan baik dan ditempatkan di wisma negara di Pyongyang. Mereka memiliki akses konsuler yang disediakan Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang dan bisa beberapa kali menelepon keluarga mereka di AS.

Analis mengatakan, mereka kemungkinan "disimpan" sebagai alat tawar-menawar untuk mendapatkan konsesi atau pembicaraan langsung dengan AS. Kendati demikian, AS menyatakan bahwa Clinton tidak mendiskusikan isu apa pun selain pembebasan kedua wartawan itu saat berkunjung ke Korut.

"Ini menunjukkan bahwa saat warga negara Amerika berada dalam bahaya, begitu banyak orang meminggirkan segala sesuatu dan bekerja untuk menjamin semua akan berakhir bahagia," kata Gore.

Presiden Barack Obama menyatakan pujian dan kelegaan luar biasa atas terbebasnya kedua wartawan tersebut.(ap/afp/reuters/bbc/fro)

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/06/05174361/mimpi.buruk.itu.berakhir.bahagia.....

Tidak ada komentar: