Jakarta, 23/6/2009 (Kominfo-Newsroom) - Survei kepermisaan televisi yang dilakukan AGB Nielsen Media Research di 10 kota besar di Indonesia periode Januari-Juni 2009 memperlihatkan pemirsa televisi berita, yakni MetroTV dan TVOne melonjak tajam saat memasuki tahapan Pemilu 2009.
Menurut Associate Director Marketing Service and Client Service AGB Nielsen, Hellen Katherina, jumlah pemirsa berita di stasiun TV berita bertambah sejak pemilu legislatif pada April, dan sesudahnya jumlahnya bahkan melampaui prolehan pemirsa berita di stasiun TV non-berita.
"Pemirsa berita MetroTV dan TVOne bertambah 28 persen, menjadi rata-rata 23.000 orang di kuartal II April sampai Juni 2009," kata Hellen dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/6).
Ia mengatakan, kebanyakan pemirsa berita laki-laki dengan usia di atas 40 tahun dari kelas sosio-ekonomi ke atas atau yang memiliki pengeluaran rutin bulanan rumah tangganya di atas Rp1,75 juta, sedangkan jumlah pemirsa berita di stasiun TV non-berita relatif tetap dengan jumlah 21.000 orang.
Pada pekan pelaksanaan pemilu legislatif, jumlahnya mencapai rata-rata 24.000 orang, lebih tinggi 14 persen dibanding stasiun TV non-berita, sedangkan pada pekan pengumuman kandidat capres/cawapres di bulan Mei, jumlahnya mencapai 31.000 orang atau lebih tinggi 24 persen dibanding TV non-berita.
Dalam risetnya AGB Nielsen mencatat, selama Januari-Juni pasokan berita tertinggi di bulan April seiring pelaksanaan pemilu legislatif, yaitu mencapai rata-rata 45 jam sehari di antara 10 TV swasta nasional.
"Saat ini, menjelang pelaksanaan pilpres, jumlah jam tayang berita telah mencapai rata-rata 43 jam per hari," katanya.
Selain itu, para penikmat berita juga menambah waktu menonton beritanya, dan hal itu terlihat sejak April.
"Dibanding Maret, waktu menonton berita mereka bertambah delapan menit menjadi 32 menit per hari. Menjelang pilpres, waktu menonton mereka pun bertambah lagi menjadi 34 menit per hari pada Mei dan Juni," katanya.
Dengan semakin dekatnya pilpres, hampir semua stasiun TV menayangkan program-program berita dengan format bincang-bincang yang menghadirkan para capres dan cawapres.
"Pada awal Juni, durasi tayang program ini sembilan jam per hari atau dua jam lebih banyak dibanding pada awal tahun," jelasnya.
Berdasarkan hasil survei kepemirsaan TV AGB Nielson di kelompok pemirsa berita, ragam program bincang-bincang ini, disebutnya menarik perhatian terhadap kandidat yang berbeda-beda.
Misalnya program Presiden Pilihan (TVOne) memperoleh penonton berita terbanyak dengan rating 5,4 persen saat menghadirkan Jusuf Kalla, sedangkan penonton berita terbanyak Atas Nama Rakyat (TVOne) dengan rating 5,2 persen saat penampilan Megawati, seperti halnya Capres Bicara Hukum di Global TV (2,3) dan Barometer di SCTV (3,5).
Sedangkan program Capres Bicara meraih penonton berita terbanyak dengan rating 6,4 persen saat kemunculan SBY. "Namun, perolehan rating ini sangat tergantung pada jam tayang program tersebut, kompetisi antar-program dan stasiun TV yang menyiarkannya," tandasnya.
Survei kepermisaan TV AGB Nielsen dilakukan di 10 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar dan Banjarmasin, dengan total populasi sebanyak 46.719.473 orang dengan usia lima tahun ke atas. (T.Az/ysoel)
http://www.depkominfo.go.id/2009/06/23/media-research-pemirsa-televisi-berita-melonjak-tajam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar