26 Mei 2009

KDI 6, Beda!

Peran komentator digantikan penasihat tunggal. Apa pula yang disebut remote voter?

Selasa, 26 Mei 2009 :: Sebanyak 20 kontestan siap bersaing di Kontes KDI 6. Mulai tayang di TPI pada 23 Mei 2009, Kontes KDI 6 selanjutnya hadir setiap Sabtu dan Ahad pukul 19.00-23.00 WIB. 

Siapakah para kontestan ajang ini yang siap berlaga memperebutkan gelar juara? Mereka adalah Rahma (Aceh), Dinda (Medan), Givri (Medan), Putra (Langkat), Tari (Padang), Ila (Palu), Fendi (Palembang), Riska (Bandung), Yudi (Bengkulu), Iva (Sumedang), Devi (Cirebon), Meti (Grobogan), Ayu (Surabaya), Hendra (Polewali Mandar), Adnan (Polewali Mandar), Rini (Banjarmasin), Via (Banjarmasin), Poni (Banjarmasin), Yuni (Makassar), dan Fika (Makassar).

Dibanding penyelenggaran KDI sebelumnya, ada sejumlah hal baru di Kontes KDI 6. Salah satunya, tidak ada komentator. Peran komentator digantikan oleh penasihat tunggal. Tugas ini diemban oleh Bertha. ''Kehadiran Bertha diharapkan bisa membuat kontestan KDI 6 lebih berkualitas dan modern, serta mampu mengaplikasikan teknik vokal,'' ungkap Syah Reza, production division head TPI, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/5).

Hal baru lainnya terkait dengan penilaian terhadap kontestan. Dalam hal ini, penilaian ditentukan oleh nilai akumulasi SMS dari remote voter dan pemirsa. Remote voter akan menilai penampilan kontestan secara jarak jauh melalui SMS. Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama, didaulat sebagai remote voter tetap yang akan didampingi dua remote voter tamu. Pada Gerbang KDI 6 misalnya, sejumlah bintang dangdut dipercaya menjadi remote voter tamu, di antaranya Rita Sugiarto, Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Fazal Dath, Kristina, dan Iis Dahlia.

Bagaimana dengan pemirsa? Nah, di KDI 6 ini, pemirsa dan pengisi acara dapat berkomunikasi melalui SMS interaktif. Pemirsa dapat melemparkan kritik atau pujian kepada Bertha melalui SMS. SMS dari pemirsa ini akan ditampilkan di TV plasma yang terpasang di hadapan Bertha. Nah, SMS yang menarik akan ditanggapi oleh Bertha.

Didukung Rhoma Irama
Rhoma Irama memang telah berkomitmen untuk mendukung KDI 6. Dalam hal ini, Rhoma Irama dan TPI punya niat mulia untuk mengembalikan kejayaan industri musik dangdut yang tengah redup. Rhoma juga ingin membawa KDI 6 agar identik dengan nilai-nilai kesopanan. Dengan begitu diharapkan, citra musik dangdut bisa terangkat, menjadi lebih berkelas, elegan, dan tetap asyik.

Menurut Syah Reza, bergabungnya Rhoma Irama akan memberi nilai plus pada KDI. ''Kami setengah mati merayu Rhoma Irama untuk membuat KDI menjadi kontes dangdut sesungguhnya,'' ujarnya.

Lebih jauh, Syah Reza mengatakan, lewat ajang ini TPI ingin melahirkan bintang-bintang dangdut, bukan menciptakan. ''Kalau menciptakan, sekali tampil habis. Ini merupakan kontes dangdut sebenarnya yang punya 'umur' lebih panjang untuk menjadi bintang selanjutnya. Makanya, kami lebih menonjolkan kapasitas suara dan penampilan oke,'' terang Syah Reza.

Sejak 30 April lalu, ke-20 kontestan telah berkumpul dan dikarantina di Jakarta. Selama itu, mereka tinggal di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah. ''Para kontestan yang terus melaju atau tidak tereliminasi akan terus berada di lokasi karantina selama kurang lebih empat bulan (Mei-Agustus),'' terang Syah Reza.

Apa saja kegiatan mereka selama dikarantina? Mereka akan sibuk dengan berbagai kegiatan. Mulai dari latihan vokal, koreografi, kegiatan keagamaan, olahraga, dan beragam kegiatan lain yang berkaitan dengan persiapan show seperti fitting kostum atau shooting profil masing-masing kontestan. Ada pula sesi pembekalan yang berhubungan dengan industri broadcasting, semisal teknik tampil di panggung maupun televisi. rusdy nurdiansyah
http://www.republika.co.id/koran/43/52330/KDI_6_Beda

Tidak ada komentar: