13 September 2008

Menguak "Rahasia Sunnah" (Tayangan Ramadhan)

DOK TRANS TV / Kompas Images
Adegan Rahasia Sunnah.

Budi Suwarna

Di tengah serbuan program komedi dan sinetron, Trans TV menayangkan Rahasia Sunnah selama Ramadan tahun ini. Program yang mengombinasikan perjalanan dan liputan itu mencoba menelusuri kebenaran Al Quran dan Hadis dari kaca mata ilmiah.

Pada salah satu episode, Rahasia Sunnah, misalnya, membahas Surat An-Nahl Ayat ke-69. Dalam ayat itu antara lain disebutkan, madu lebah adalah obat yang bisa menyembuhkan manusia. Mengapa Al Quran mengatakan hal itu?

Kru Rahasia Sunnah mencoba menelusuri alasan di balik ayat tersebut. Pertama-tama mereka meliput sebuah peternakan lebah di Cibubur yang merupakan perbatasan antara Jakarta Timur, Depok, dan Bogor. Melalui liputan tersebut, penonton diajak untuk mengetahui bagaimana madu dihasilkan.

Setelah itu, kru Rahasia Sunnah mendatangi peneliti yang meneliti kandungan madu di sebuah laboratorium. Dari penelitian itu diketahui bahwa madu ternyata mengandung gula sederhana yang baik dicerna tubuh, memiliki penetral racun, dan antibiotik.

Rahasia Sunnah juga sempat membahas larangan menikahi perempuan sepersusuan sebagaimana disebutkan Surat An-Nisa Ayat 23. Mengapa? Ternyata berdasarkan penelitian, air susu ibu (ASI) selain mengandung hormon pertumbuhan dan antibodi juga mengandung RNA/DNA. Nah, RNA/DNA ibu akan diturunkan kepada anak-anak yang disusuinya. Karena itu, perkawinan antarsaudara sepersusuan tak ubahnya dengan perkawinan incest.

Pertanyaan

Program ini sebenarnya diproduksi oleh Trans 7, tetapi ditayangkan di Trans TV yang merupakan "saudara tuanya" sejak awal Ramadhan, 1 September hingga akhir Ramadhan kelak. Program ini diputar pada jam tayang strategis selama Ramadhan, yakni sekitar 10-15 menit sebelum waktu berbuka.

Produser News Trans 7 yang memproduksi Rahasia Sunnah, Ronny Suyanto, Rabu (10/9), mengatakan, program ini dibuat karena banyak orang ingin tahu penjelasan ilmiah atas ayat-ayat Al Quran atau Hadis Nabi.

"Orang sekarang makin bersikap kritis, termasuk dalam beragama. Nah, melalui program ini kami mencoba mencarikan jawaban logis atas pertanyaan umat," ujar Ronny.

Meski demikian, lanjut Ronny, sebagai sebuah show, Rahasia Sunnah dibuat dalam kemasan menghibur. Itu sebabnya Ronny memilih Dave Andrew Collin Smith alias Wahyu Soeparno Putro, seorang Muslim warga negara Australia kelahiran Skotlandia yang fasih berbahasa Indonesia.

"Wahyu sengaja kami pilih karena dia bule. Biasanya penonton senang dengan bule. Selain itu, biasanya orang Barat terbiasa berpikir logis," ujarnya.

Wahyu memang menjadi salah satu kekuatan dalam acara ini. Karakternya yang agak kocak dan aksen bicaranya yang kebarat-baratan memang cukup menarik. Kelemahan acara ini justru pada penelusuran ilmiahnya yang merupakan jualan utama Rahasia Sunnah.

Anda jangan berpikir bahwa penelusuran itu dilakukan seserius program-program setipe di televisi National Geographic yang bisa berlangsung berbulan-bulan. Penelusuran ilmiah Rahasia Sunnah dilakukan sambil lalu, kadang hanya meminjam mulut para pakar.

Ronny mengatakan, Rahasia Sunnah memang tidak ditujukan untuk menjadi program yang memaparkan hasil penelitian dengan sangat serius, melainkan program yang menghibur.

"Penelitian yang serius tidak mungkin kami lakukan karena waktu produksi kami hanya sekitar empat hari untuk satu episode. Padahal, ini program kejar tayang," ujarnya.

Karena penelusuran ilmiah baru sebatas bungkus, program ini memang belum bisa menghilangkan rasa dahaga pemirsa yang ingin mengetahui lebih banyak rahasia di balik Al Quran atau Hadis. Meski demikian, acara ini cukup informatif dan memberikan pendidikan singkat bagi pemirsa. Setidaknya jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan kebanyakan sinetron dan kuis yang dangkal.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/14/0148142/menguak.rahasia.sunnah

Tidak ada komentar: