10 Juli 2008

Indonesian Idol 2008, Empat Finalis Siapkan Lagu Lama dan Baru

Indonesian Idol sudah memasuki empat besar dengan kontestan yang masih bertahan adalah Gisel, Aris, Aji dan Patudu. Tema minggu ini adalah Old and New. Untuk itu, di babak spektakuler ke-9 nanti para finalis akan membawakan dua buah lagu, yakni yang pernah populer dan yang sedang populer. Lewat tembang-tembang pilihan ini keempat finalis itu akan adu vokal dan adu penampilan agar dapat lolos ke babak semifinal.

"Kami akan tampil dengan seluruh kemampuan kami yang terbaik untuk spektakuler nanti," demikian diungkapkan Gisel, Aris, Aji dan Patudi saat berkunjung ke kantor SP, Rabu (9/7) siang, di Jakarta.

Gisel akan tampil dengan lagu Ayah dan Wanita Yang Kau Pilih (Rossa). Aris menyiapkan lagu Tak Bisa Ke Lain Hati (Kla Project) dan Sepanjang Usia (Kerispatih). Sedang Patudu membawakan lagu Sebatas Mimpi (Hedi Yunus) dan Indah Pada Waktunya. Sementara Aji menyiapkan lagu Untukku (Chrisye) dan Tanpa Batas Waktu (Afgan).

"Dengan hasil seperti ini, saya melihat bahwa orang-orang cenderung lebih memilih finalis cowok. Dan itu membuat saya jadi ingin membuktikan bahwa cewek juga bisa," kata finalis asal Surabaya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu.

Motivasi yang sama juga ditunjukkan Patudu. Dia memanjatkan syukur kepada Tuhan karena dalam dua kali spektakuler, mendapat respons yang positif dari juri.

"Tetapi, saya tidak akan berhenti sampai di sana saja, sebab yang lain juga menunjukkan progress yang makin baik. Saya akan berusaha terus hingga impian saya menjadi penyanyi profesional dan sukses tercapai. Dan itu akan terus saya kejar dan tidak akan berhenti," ungkap pemuda berdarah Batak yang kuliah dan tinggal di Semarang itu.

Sementara itu, Aris dan Aji memilih strategi untuk mengubah penampilan. "Penampilan yang terus menerus berubah adalah strategi agar saya tidak terlihat monoton. Tetapi yang utama juga saya bukan hanya ingin dinilai dari penampilan tetapi juga dari suara," ucap finalis asal Yogyakarta itu.

Sementara Aris mengaku belajar untuk lebih mengendalikan emosi. "Saya senang orang memuji penampilan saya selama Idol. Tapi saya kadang merasa nggak enak karena terlalu dipuji. Takut terbuai dan terlena sehingga tidak semangat lagi. Karena itu, saya akan berubah, agar dapat tampil lebih optimal lagi seperti diawal saya memulai," ucap finalis dari Jakarta yang bernama lengkap Januarisman Runtuwene itu.

Dalam pertemuan ini, terungkap bahwa keempat peserta ini diawal ajang Indonesian Idol sempat merasa tidak percaya diri.

"Saya awalnya pe- simistis dengan bentukan saya seperti ini apa saya bisa. Jadi awalnya saya hanya iseng. Ternyata saya bisa sampai di sini, dan saya membuktikan keisengan saya tidak asal," aku finalis asal Yogyakarta yang bernama lengkap Kunto Aji Wibisono itu.

Demikian juga dengan Gisel. "Awalnya saya ragu-ragu ikut Indonesian Idol, terutama karena saya masih sekolah. Tetapi karena desakan orang-orang di sekitar saya, saya akhirnya memberanikan diri ikut, tanpa berpikir akan sampai final seperti ini. Karena itu saya bersyukur sekali bisa sampai di sini," kata finalis asal Surabaya yang bernama lengkap Gisella Anastasia itu.

Demikian juga dengan Patudu. Apa yang diperolehnya sekarang patut disyukuri karena sebelumnya mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang ini sudah empat kali gagal mengikuti audisi Indonesian Idol. Tetapi, dia tidak putus asa.

"Saya memang bercita-cita dan bermimpi jadi penyanyi profesional dan sukses. Jadi meski gagal saya tetap berjuang terus. Ternyata sekarang saya bisa masuk empat besar, ini benar-benar tak terbayangkan sebelumnya," ucap pemilik nama Patudu Syammayim Hasitongan Manik itu.

Lain halnya dengan Aris. Pemuda berdarah Manado, Sunda ini awalnya berprofesi sebagai pengamen di kereta listrik Jabodetabek dan Terminal Kampung Melayu. Keikutsertaan Aris ke ajang Indonesian Idol adalah wujud pembuktian dirinya kepada banyak orang. Bahkan sang istri sempat tidak merestui karena khawatir jika terkenal, Aris akan selingkuh.

"Waktu awal ikut tidak terpikirkan hal lain selain ingin tampil memberikan yang terbaik bagi ketiga juri. Saya bahkan tidak terpikir bakal lolos, atau masuk 24 besar. Setelah itu, saya jadi semakin bersemangat," ungkap ayah satu orang putri ini.

Keempat finalis ini terus menggalang dukungan penampilan yang akan disajikan di panggung spektakuler pada Jumat (11/7) mendatang di Balai Sarbini, Jakarta. [W-10]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/07/10/index.html

Tidak ada komentar: