21 Mei 2010

Aparat Aniaya Wartawan

Pangdam Janji Bersikap Tegas

Banda Aceh, Kompas - Ahmadi, wartawan Harian Aceh di Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (21/5), dianiaya anggota Seksi Intelijen Kodim 0115 Simeulue. Diduga, hal ini terkait pemberitaan tentang pembalakan liar oleh salah satu anggota kodim tersebut.

Selain dipukul, semua peralatan kerja Ahmadi dirusak, sedangkan keluarganya diancam. "Saya diancam. Keluarga saya juga diancam gara-gara memberitakan pembalakan liar di Simeulue. Sekarang saya sedang di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Simeulue," ujar Ahmadi saat dihubungi di Sinabang kemarin.

Keterangan yang diperoleh dari salah satu rekan korban, Azis, penganiayaan dilakukan oleh perwira Seksi Intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0115 Simeulue, Letnan Satu (Inf) Faisal Amin. Faisal memukul korban di bagian kepala dan badan.

Kejadiannya setelah mereka kembali berkeliling dari Kecamatan Alafan, sekitar 40 kilometer utara Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, Kamis lalu. Dalam perjalanan pulang, mereka melihat warga sedang memotong kayu menggunakan gergaji mesin.

"Kami sempat bertanya kepada warga tentang kayu tersebut. Warga itu mengatakan, kayu tersebut pesanan salah satu anggota Kepolisian Resor Simeulue dan anggota intel Kodim Simeulue," kata Azis menceritakan.

Ahmadi kemudian mengabadikan peristiwa tersebut untuk dikirim ke kantornya. Untuk memperkuat pemberitaan, Ahmadi juga menghubungi salah satu pejabat di Kodim 0115.

Saat mengonfirmasi itu, Ahmadi diminta untuk tidak memberitakan hal tersebut. "Pagi (Jumat) tadi, saat sedang minum kopi, salah satu anggota inteli- jen meminta kami datang ke markas kodim. Dia tidak menjelaskan alasan pemanggilan," ujar Azis.

Setibanya di markas kodim, Azis diminta meninggalkan kantor tersebut. Ahmadi menghadap pelaku penganiayaan sendirian.

Sekitar dua jam kemudian, lanjut Azis, Ahmadi mendatanginya di salah satu tempat dalam kondisi memprihatinkan. "Saat ini Ahmadi sedang menjalani visum di RSUD Simeulue di Sinabang," ujarnya.

Menurut Ahmadi, dia dipukul beberapa kali oleh Faisal Amin di bagian kepala dan badan. Salah satu anggota kodim, Kardian, hanya melihat penganiayaan tersebut tanpa berbuat apa pun.

Setelah itu, Ahmadi dibawa ke lapangan tembak. Di sana Faisal menembakkan senjata apinya sebanyak tiga kali ke tanah.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayor Yuli Marjoko mengatakan, pihak Sub-Detasemen Polisi Militer Kodim 0115 Simeulue telah menahan dua anggota kodim itu. "Mereka ditahan dan tidak boleh melakukan tugasnya sebagai perwira sampai proses atas kasus ini selesai," ujarnya.

Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayor Jenderal Hambali Hanafiah telah memberikan arahan agar kasus ini dituntaskan hingga ke meja hijau. Pangdam, lanjut Yuli, tidak akan main-main dalam menangani kasus ini.

Dia juga mengatakan, pihak kodam akan melindungi keluarga Ahmadi. "Tugas TNI adalah melindungi rakyat," katanya tegas. (mhd)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/22/04413048/aparat.aniaya.wartawan

Tidak ada komentar: