27 Februari 2010

SHANIA Di Balik Layar Gemerlap Itu...

Shania hampir tak pernah tampil di permukaan layar televisi. Namun, andil Shania (dibaca sya-na-ya) tidak kecil dalam mendorong sukses suaminya, Manoj Punjabi, menjadi salah satu produser film layar lebar dan sinetron terlaris di Indonesia saat ini.

Siapa tak tahu dengan sukses komersial sinetron Cinta Fitri dan film Ayat-ayat Cinta? Keduanya produksi MD Entertainment, rumah produksi milik pasangan anak-bapak Manoj dan Dhamoo Punjabi. Sebagai seorang istri, Shania tak sekadar memberikan dukungan moral kepada suami, tetapi juga terlibat aktif dalam proses pendirian MD Entertainment tahun 2002-2003.

"Saya sempat berhenti bekerja selama satu setengah tahun setelah kelahiran anak pertama. Tetapi, begitu MD mulai didirikan, saya terlibat langsung," tutur Shania di kantornya yang sejuk di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2).

Meski mengaku tidak tahu sama sekali tentang dunia industri film, pengalaman dan pengetahuan Shania, yang sempat bekerja di sebuah firma konsultan manajemen itu, ternyata sangat dibutuhkan untuk memulai operasional sebuah kantor baru. "Saya men-set up mulai dari bagian back office, general affairs, HRD, sampai urusan corporate image," kata alumnus sekolah bisnis The Wharton School of the University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, itu.

Mengurus citra

Dalam urusan citra perusahaan, misalnya, ia terjun langsung mulai dari urusan memilih warna cat tembok dan desain interior kantor sampai ke urusan desain grafis untuk kop surat dan kartu nama karyawan. Seperti pekan lalu, dinding interior kantor MD Entertainment terlihat sedang dicat ulang. "Saya ingin merefleksikan citra MD yang harus selalu cutting edge dalam bentuk futuristic office," ungkap ibu tiga anak ini.

Tanggung jawab tersebut dipegang Shania yang saat ini menjabat Direktur Corporate Affairs MD Entertainment. Dengan pembagian tugas seperti ini, Manoj dan Dhamoo benar-benar bisa berkonsentrasi pada proses produksi film dan sinetron.

Dalam hal bisnis inti MD Entertainment, yakni memproduksi film dan sinetron, perempuan kelahiran Jakarta, 13 November 1974, ini mengaku tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi di lapangan. Namun, bukan berarti tak ada sentuhan Shania dalam setiap proses produksi MD. "Pada tahap pemilihan kostum, make up, tata artistik, dan desain poster film, saya ikut terlibat," katanya.

Untuk produksi sinetron stripping yang setiap hari harus shooting, Shania mengaku tidak mungkin sendirian melakukan pemilihan kostum dan tata rias pemain. "Saya hanya terlibat pada penentuan konsep awal dan shooting episode 1-2 saja sebagai panduan untuk produksi selanjutnya," ungkapnya.

Ada cerita unik tentang Shania dan sinetron Cinta Fitri . Ia sering ditelepon teman atau kenalannya yang menanyakan kelanjutan cerita. "Mereka tanya, apa benar Lia mau mati? Hal-hal seperti itulah. Padahal, saya juga tidak tahu," tutur Shania.

Apakah mengikuti Cinta Fitri juga setiap hari? "Oh, tidak. Gak mungkin saya ngikutin setiap hari," tandas pemegang gelar BSc di bidang ekonomi yang diraih secara magna cum laude ini.

Jalan di "catwalk"

Dengan semua kesibukannya di MD, Shania mengaku waktunya masih cukup banyak tersisa untuk mengurus tiga anaknya di rumah di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

"Setiap hari saya rata-rata hanya tiga sampai empat jam ada di kantor, jadi serasa kerja part time. Selebihnya untuk mengurus anak-anak. Sangat fun dan challenging, bisa bantu keluarga dan bantu suami," kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Shania pun masih punya waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman. Bahkan, dalam acara Jakarta Fashion Week, November tahun lalu, perempuan pemalu ini tampil berjalan di catwalk memperagakan busana rancangan Harry Darsono. "Itu pertama kalinya saya jadi model. Itu juga karena dipaksa tampil sama Harry Darsono. Katanya, sekali ini saya harus bisa, tidak boleh nolak!" ujar Shania.

Harry adalah teman lama keluarga besar Punjabi. Bahkan, saat ia dan Manoj menikah, Harry menjadi penata pernikahan atau wedding planner mereka. "Saya hanya sempat latihan satu kali bareng sama teman-teman lain yang ditunjuk Harry. Saya disuruh jalan saja yang natural, be yourself. Dan, ternyata sangat menarik! Anak saya yang pertama suka sekali lihat ibunya jadi model," ujar Shania yang mengaku sudah terbiasa melihat lenggak-lenggok para peragawati di catwalk.

Saat ini, Shania dan suaminya sedang merencanakan membuka MD Studios, sebuah kompleks studio produksi film di Jakarta Timur. "Selama ini kami selalu menyewa tempat untuk lokasi shooting. Mengapa tidak membangun tempat sendiri saja, yang bisa disewakan kepada rumah produksi lain?" katanya.

Namun, keluarga baginya tetap nomor satu. "Anak-anak menjadi prioritas utama buat saya. Dan, saya bersyukur, semua dimudahkan buat saya. Saya merasa sangat beruntung. That's perfect!" ucap Shania menutup obrolan hari itu.http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/28/02305745/shania.di.balik.layar.gemerlap.itu...

Tidak ada komentar: