02 Januari 2010

Cilik-cilik Nyanyi Lagu Cinta

KOMPAS/BUDI SUWARNA
Deva (12), peserta Idola Cilik 3 berada di atas panggung, Rabu (30/12). Dia menggemari lagu-lagu Gigi, The Changcuters, dan Superman Is Dead.

Minggu, 3 Januari 2010 | Budi Suwarna dan Yulia Sapthiani :: Adakah perbedaan penyanyi cilik sekarang dengan penyanyi dewasa? Rasanya hampir tidak ada. Mereka tampil sama-sama energik, bahkan kadang sama genitnya. Sebagian besar dari mereka pun sama-sama senang menyanyikan lagu pop bertema cinta. Wow?

Agung Satya Gandhi naik ke panggung dengan percaya diri. Tanpa banyak basa-basi dia menyanyikan lagu "Rasa yang Tertinggal" milik ST12 yang berkisah tentang orang yang sedang kasmaran namun tidak mampu mengungkapkan isi hatinya.

Di bagian refrain yang bertempo cepat dan mengentak, Gandhi—begitu dia disapa—melompat-lompat. Penampilan energik Gandhi langsung disambut meriah sekitar 500 penonton. Mereka ikut melompat-lompat dan ikut bernyanyi.

Itu bukan deskripsi suasana konser musik dengan penampil penyanyi dewasa, melainkan konser Menuju Pentas Idola Cilik 3, Rabu (30/12), yang penyanyinya terhitung bocah. Gandhi, misalnya, baru berusia 11 tahun. Peserta lain yang tampil hari itu, Deva, Salma, Aren, dan yang tampil hari berikutnya Nyopon, Ian, Yosia, dan Rizky usianya kurang lebih sama.

Penontonnya pun kebanyakan bocah SD atau SMP. Bahkan, ada beberapa penonton yang masih anak balita dan ikut mengangguk-angguk di pangkuan ibunya ketika mendengar lagu ST12.

Bocah cilik menyanyi dan mendengarkan lagu cinta remaja? Ah, sekarang mungkin sudah biasa dan tidak hanya terjadi di acara Idola Cilik. Pada acara game show Indosiar Holiday on Happy Song kita bahkan bisa melihat betapa akrabnya anak-anak sekarang dengan lagu-lagu dewasa.

Acara yang sudah berlangsung dua musim ini adalah versi anak acara Happy Song yang lebih dulu ngetop di Indosiar. Di acara ini, peserta bocah diminta menebak judul lagu atau melanjutkan lirik lagu-lagu dewasa yang dimainkan sebuah band pengiring.

"Melepasmu dari hidupku," kata M Fiqri Farhan (12) menebak dengan jitu penggalan lirik yang hilang dari lagu "Melepasmu" milik Drive. Berkat kepiawaiannya menebak lagu dewasa, Fiqri menang hari itu, Selasa (29/12), dan meraih Rp 2 juta.

Fiqri mengatakan, dia hafal hampir semua lagu dewasa yang sedang populer terutama lagu ST12. Ia hafal lirik lagu-lagu kelompok ini seperti, "Saat Terakhir", "Cari Pacar Lagi", dan "Rasa yang Tertinggal".

Gandhi juga menyukai lagu ST12. "Lagunya enak seperti lagu Melayu," kata peserta asal Padang yang saat audisi Idola Cilik menyanyikan lagu Andra and The Backbone, "Sempurna", dan Nidji, "Laskar Pelangi". Sementara itu, Deva, peserta Idola Cilik asal Bali suka dengan lagu-lagu Gigi, The Changcuters, dan Superman Is Dead.

Apakah mereka tahu lagu-lagu anak? Fiqri, Deva, dan Gandhi mengaku tahu lagu "Balonku" dan "Pelangi", tetapi mereka terus terang bilang kurang suka. "Saya lebih senang lagu ST12," kata Fiqri.

Generasi ST12

Mengapa bocah-bocah itu begitu akrab dengan lagu dewasa? Ya, karena lagu-lagu dewasalah yang setiap hari mereka dengar melalui radio, televisi, pemutar cakram padat (CD), internet, dan nada sambung telepon genggam.

Siti Farika (35), ibu Fiqri, menceritakan, putranya setiap hari mendengarkan ST12. "Makanya dia hafal di luar kepala lagu-lagu mereka," ujarnya.

Indah Seme, ibunda Bulan yang juga ikut Holiday on Happy Song menambahkan, putrinya adalah penggemar berat acara musik di televisi seperti Inbox, Dahsyat, dan Derings yang menampilkan penyanyi atau band pop dewasa seperti D'Masiv, The Changcuters, Kuburan, Hijau Daun, ST12, The Virgin, Wali, dan Ungu. "Hampir setiap hari dia nonton acara itu, apalagi saat liburan seperti sekarang," katanya.

Karena anak-anak lebih senang dengan lagu pop dewasa, produser acara Idola Cilik dan Holiday on Happy Song juga harus "menyesuaikan diri". "Di musim pertama, kami sempat menyajikan lagu-lagu anak, tapi peserta tidak ngerti. Penontonnya yang kebanyakan anak-anak juga diam semua. Kalau dikasih lagu pop seperti D'Masiv dan ST12 mereka langsung ngerti dan lompat-lompat," ujar Ida Simatupang, Produser Holiday on Happy Song.

Maria E Febriyani, Eksekutif Produser Menuju Pentas Idola Cilik 3, menambahkan, sejak audisi hanya 40 persen dari sekitar 12.000 peserta yang menyanyikan lagu anak-anak seperti "Anak Gembala" dan "Pemandangan Alam". Sisanya menyanyikan lagu dewasa.

RCTI, kata Maria, membolehkan peserta menyanyikan lagu-lagu dewasa namun temanya dibatasi. "Kalaupun lagu cinta tapi cinta yang umum, bukan cinta-cintaan antara dua orang yang sedang pacaran. Coba deh perhatikan," ujar Maria.

Zaman memang sudah berubah. Dan, anak-anak sekarang—yang kita saksikan di televisi—tampak lebih dewasa dibandingkan dengan usianya. Sebagian berdandan medok seperti tante-tante. Bahkan, Amel, pemain sinetron cilik, yang tampil sebagai pendamping presenter Oky Lukman dengan cuek menggoyang-goyangkan badan dan bertanya kepada penonton, "Aku seksi kan?"

Buat orang yang menghabiskan masa kecil di zaman Chicha Koeswoyo, Ira Maya Sopha, dan Puput Novel hal itu mungkin mengherankan. Bagaimana mungkin anak kecil bicara soal keseksian.

Ira Maya Sopha, mantan artis cilik yang sekarang menjadi komentator Idola Cilik, mengatakan, anak-anak sekarang memang beda dengan dulu. Penyanyi cilik sekarang jauh lebih matang dan ekspresif. "Kita tidak bisa membanding-bandingkan. Generasinya beda," katanya. Beda generasi, beda selera memang. Tetapi di mana letak lagu-lagu yang sarat edukasi seperti "Kasih Ibu" atau "Bangun Tidur" misalnya? - http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/03/04230718/cilik-cilik.nyanyi.lagu.cinta

Tidak ada komentar: