01 November 2009

Wartawan Telantar di Markas Brimob

Puluhan wartawan baik cetak maupun elektronik tak diperkenankan masuk ke dalam Markas Ksatrian Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (1/11).

Seperti diberitakan, pengamanan Markas Brimob semakin diperketat sejak dua Pimpinan KPK (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, dipindahkan dari tahanan Mabes Polri ke tahanan Markas Brimob.

Tak hanya dilarang masuk, puluhan wartawan yang tadinya masih diperbolehkan menunggu di sekitar pos penjagaan pintu masuk pun diusir menjauhi area tersebut. Para juru warta terpaksa menjauh dan hanya bisa menunggu dari kejauhan areal pintu masuk Markas Brimob. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa duduk-duduk di pinggir jalan sekitar areal tersebut.

Salah satu personel Provost Brimob yang berjaga mengatakan, pengamanan memang diperketat sejak masuknya dua Pimpinan KPK (nonaktif) tersebut. "Kami hanya menjalankan tugas. Kalau Anda tidak punya surat izin dari Bareskrim, mohon maaf, Anda tidak boleh masuk," kata dia.

Puluhan wartawan pun tak bisa menutupi kekecewaannya terhadap perlakuan aparat. "Masak duduk-duduk di sini saja enggak boleh," kata salah satu wartawan.

Sementara itu, kuasa hukum Chandra dan Bibit juga masih belum memastikan apakah akan datang menjenguk keduanya di Markas Brimob. "Kita masih koordinasi dulu dengan tim pengacara dan pihak keluarga. Nanti kami kasih tahu kalau akan datang," kata Taufik Basari, salah satu kuasa hukum Chandra dan Bibit saat dihubungi lewat telepon.

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/11/01/11545469/Wartawan.Telantar.di.Markas.Brimob

Tidak ada komentar: