15 Agustus 2009

Berkah Iklan di Bulan Ramadhan

Minggu, 16 Agustus 2009 | Budi Suwarna

Setiap Ramadhan stasiun televisi berlomba meluncurkan berbagai program spesial sejak waktu sahur hingga sahur lagi. Ini bukan sekadar cara untuk memanjakan penonton, tetapi cara untuk mengail iklan lebih banyak.

Beberapa hari ini, sejumlah pengelola stasiun televisi telah mengumumkan program spesial Ramadhan. Racikan acaranya tidak jauh berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Mereka masih mengajak pemirsa untuk tertawa bersama, tebak-tebakan, menyaksikan band-band terkenal, dan mendengarkan ustaz ganteng berceramah selama Ramadhan.

Pemirsa juga diajak menonton sinetron "religi" yang meski dipoles pesan-pesan agama, tetapi sebagian tetap diwarnai konflik yang berbelit-belit.

Stasiun televisi yang mengandalkan sinetron "religi" selama Ramadhan kali ini adalah RCTI, SCTV, dan Indosiar. RCTI memasang dua sinetron, yakni Baim Anak Sholeh dan Manohara, sedangkan SCTV mengandalkan Para Pencari Tuhan 3 dan Cinta Fitri (season Ramadhan). Indosiar menayangkan Anak Membawa Berkah, Amira, dan Jiran.

Selain sinetron, RCTI mencoba menggaet perhatian pemirsa dengan menayangkan program musik Dahysat pada waktu sahur. Padahal, biasanya, program ini tayang pukul 09.00.

Dahsyat kemungkinan akan bersaing dengan berbagai program variety show yang menjadi andalan Trans TV dan Trans7. Trans TV mencoba mengocok perut pemirsa lewat Saatnya Kita Sahur, sedangkan Trans7 akan memancing tawa dengan Opera Sahur. Kedua stasiun ini juga menayangkan sejumlah acara variety show dan reality show edisi Ramadhan.

Pada jam tayang yang sama, ANTV memasang program komedi Happy Sahur yang dipandu Eko Patrio. Seperti tahun lalu, stasiun ini mengajak pemirsa tertawa dari pagi sampai malam selama Ramadhan.

TPI mencoba menarik perhatian dengan kuis berhadiah total Rp 1 miliar. Hadiah langsung ditransfer dengan internet banking pada saat acara berlangsung. TPI juga menayangkan beragam acara dakwah dan variety show.

Sementara Metro TV mencoba merebut perhatian dengan menayangkan Mario Teguh Goes to Mecca. Melalui acara ini, Mario mengajak pemirsa untuk menggali makna spiritual dari perjalanan ke tanah suci Mekkah.

Jualan

Senior Manager Humas SCTV Budi Darmawan mengatakan, selama Ramadhan, "jam tayang mati" pukul 01.30-05.00 tiba-tiba banyak penonton.

"Biasanya sepi, makanya disebut 'jam tayang mati'. Pada bulan Ramadhan malah jadi prime time (jam tayang utama)," ujar Budi, Jumat (14/8).

"Jam tayang mati" yang berubah menjadi jam tayang utama, lanjut Budi, sehari sekitar 4 jam atau 120 jam per bulan. Biasanya, setiap 1 jam tayang terdapat 24 spot iklan yang dijual. Kalau 120 jam, berarti ada 2.880 spot iklan yang bisa dijual.

Pada bulan normal, 1 spot iklan berdurasi 30 detik dijual di bawah Rp 5 juta. "Nah, kalau Ramadhan, 1 spot bisa dijual Rp 12 juta-Rp 15 juta. Di luar itu, masih ada penjualan iklan paket dengan harga khusus," kata Budi.

Dia mengatakan, setiap Ramadhan, iklan SCTV bisa tumbuh 100 persen dibandingkan bulan biasa. Meski demikian, biaya untuk membeli atau membuat program juga bertambah.

Direktur Programming RCTI Harsiwi Achmad, Kamis, mengatakan, setiap Ramadhan orang cenderung mengeluarkan uang belanja lebih banyak. Situasi seperti ini biasanya ditangkap para pengiklan yang ingin mempromosikan produknya. Nah, secara otomatis iklan di televisi pun akan tumbuh.

Harsiwi tidak tahu berapa persen rata-rata pertumbuhan iklan RCTI selama Ramadhan dibandingkan bulan biasa.

Begitulah. Sambil menemani sahur dan menghibur penonton, televisi menangguk iklan lebih banyak pada bulan ini.

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/16/03370660/berkah.iklan.di.bulan.ramadhan

Tidak ada komentar: