Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai bahwa anak-anak telah menjadi korban industri broadcasting, terutama televisi. Karena itu pada peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2009, KPAI menyerukan hari tanpa televisi.
Dalam catatan refleksinya, KPAI menyebutkan anak-anak kini telah menjadi korban paling serius ketika media elektronik tunduk pada arus kapitalisme dengan rating sebagai ukurannya.
Sehingga, menurut Ketua KPAI Hadi Supeno, jam-jam utama yang seharusnya diisi anak-anak untuk belajar justru penuh dengan sajian tayangan yang tidak mendukung perkembangan mental dan kejiwaan yang baik pada anak. Karena tayangan televisi pada jam utama didominasi sinetron yang penuh muatan kekerasan dan mistis.
Hadi juga menyimpulkan, tayangan televisi dengan sasaran kaum remaja sudah berlebihan dan berpotensi merusak mental dan moral anak dari lingkungan sosial dan kultur bangsa.
KPAI menganggap sehari tanpa TV bisa menjadi bentuk sikap kritis dan ungkapan keprihatinan masyarakat dalam menyikapi tayangan televisi yang sebagian besar tidak sehat, tidak mendidik, menampilkan realitas semu dan gaya hidup berlebihan yang sangat tidak baik untuk ditiru oleh anak dan remaja Indonesia.
Selain itu KPAI juga menghimbau kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk memperhatikan tayangan yang sekiranya tidak mendidik. "KPAI meminta kepada KPI untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar industri televisi menjadi lebih edukatif dan memiliki perspektif perlindungan anak," kata Hadi Supeno dalam jumpa pers di Kantor KPAI di Jalan Tanjung, Menteng, Jakarta, Rabu 22 Juli 2009.
Dengan merekomendasikan Gerakan Nasional Hari Tanpa Televisi pada Minggu 26 Juli 2009, KPAI mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga yang memiliki anak usia pra sekolah dan sekolah dasar untuk tidak menonton TV selama sehari penuh. Sebagai gantinya diharapkan orangtua melakukan kegiatan yang lebih banyak melibatkan aktivitas fisik dan kebersamaan dengan anggota keluarga. kpigoid
Ini Alasan MK Batalkan Status RSBI/SBI
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar