14 Juni 2008

Mengepung Pemirsa Lewat Piala Eropa

Budi Suwarna

Tiga stasiun televisi di bawah kelompok PT Media Nusantara Citra (MNC), yakni RCTI, Global TV, dan TPI, bersatu padu menayangkan pertandingan sepak bola Piala Eropa 2008. Saat ini ada kecenderungan acara-acara besar ditayangkan secara keroyokan.

Kelompok MNC yang memegang hak siar Piala Eropa 2008 menyiarkan pertandingan secara langsung dan serentak setiap malam hingga dini hari di ketiga stasiun televisi miliknya. Selain itu, ketiga stasiun tersebut secara bergantian menayangkan program pendukung, seperti kuis dan jurnal.

Jurnal Fokus Euro, misalnya, ditayangkan tiga kali sehari, seperti jadwal orang minum obat. TPI menayangkan pukul 10.00-10.30. Setelah itu, acara yang sama muncul lagi di RCTI pada siang hari dan di Global TV pada sore hari. Ada pula Kuis Europhoria yang muncul di TPI sekitar pukul 12.00, di Global TV pukul 17.00, dan RCTI sekitar pukul 22.30.

Di luar itu, masing-masing stasiun juga menayangkan beberapa acara yang ada kaitannya dengan sepak bola. TPI, misalnya, menayangkan serial kartun bertajuk Bola Kampung setiap Minggu hingga Jumat sore dan sinetron Ronaldowati setiap Minggu hingga Jumat petang. Global TV juga menayangkan kartun yang bertema sepak bola.

Dengan strategi ini, ketiga stasiun seolah mengepung dan meneror pemirsa agar terus mengingat yang namanya Piala Eropa. Pemirsa seolah tidak diberi kesempatan untuk menengok acara di stasiun televisi lain.

Ini seperti iklan obat batuk di televisi yang diputar berturut-turut hingga tiga kali. Melihat iklan ini pemirsa mungkin sebal, tapi juga tidak bisa melupakannya. Bedanya, kepungan acara Piala Eropa mungkin tidak membuat pemirsa sebal. Bagaimana mau sebal, acara sepenting itu disodorkan ke hadapan pemirsa secara relatif lengkap dan gratis.

Project Leader MNC untuk tayangan Piala 2008, Irwan Hendarmin, mengatakan, strategi keroyokan diambil agar momen Piala Eropa 2008 bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak rating tiga stasiun sekaligus. Sebelumnya, kata Irwan, sejak tahun 1996 hingga 2004, RCTI menayangkan Piala Eropa sendirian. "Yang naik rating-nya ya hanya RCTI," ujarnya.

Strategi ini, lanjut Irwan, juga memudahkan kerja tim, terutama dalam membuat paket berita. "Orangnya jadi banyak karena diambil dari tiga stasiun sehingga kerja tim tidak terlalu berat," kata Irwan.

Strategi keroyokan seperti ini juga pernah dilakukan Trans TV dan Trans7 yang berada di bawah kelompok PT Transcorp ketika menayangkan kejuaraan bulu tangkis beregu Thomas dan Uber Cup, Mei lalu. Di babak penyisihan, kedua stasiun bergantian menayangkan pertandingan.

Mulai babak semifinal dan final, kedua stasiun menayangkan pertandingan secara serentak. Kedua stasiun tersebut ketika itu tampaknya berhasil memaksa pemirsa memfokuskan perhatiannya hanya ke tayangan Thomas dan Uber Cup.

Dalam situasi seperti ini, stasiun televisi lain harus lebih kreatif mencuri perhatian pemirsa. Selama kejuaraan Piala Eropa ini, Metro TV berusaha mencuri perhatian dengan menayangkan The Contenders (para penantang) yang mengulas profil kesebelasan negara peserta Piala Eropa. Acara ini ditayangkan setiap Senin hingga Minggu pukul 01.05 atau beberapa saat menjelang pertandingan kedua Piala Eropa 2008 yang ditayangkan RCTI, TPI, dan Global TV.

General Manager Programming and Development Metro TV Kioen Moe mengatakan, pihaknya sengaja menayangkan acara itu untuk melengkapi kebutuhan pemirsa, terutama para pencinta sepak bola. "Mereka kan sedang gandrung Piala Eropa, jadi acara yang berkaitan dengan sepak bola akan menarik," katanya.

Meski demikian, lanjut Kioen, ini bukan acara yang dikampanyekan secara besar-besaran sebab pihaknya bukan pemegang hak siar Piala Eropa. Menurut rencana, Metro TV akan menayangkan acara sepak bola lainnya bertajuk Goal Parade yang mengulas gol-gol terbaik di dunia.

Mumpung ada Piala Eropa, mari mengejar rating.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/15/01414991/mengepung.pemirsa.lewat.piala.eropa

Tidak ada komentar: