14 Agustus 2010

Penonton Kritik Perilaku Presenter


Menyusul pengaduan terhadap presenter dan artis, Olga Syahputra, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memanggil RCTI dan Trans TV pada Senin, 9 Agustus 2010.Kedua stasiun nasional tersebut menampilkan Olga dalam  program-programnya. "Keluhan terhadap Olga lebih ditujukan pada kata-kata kasar dan aksi fisik yang tidak sopan terhadap lawan mainnya," jelas Ezki Suyanto, Koordinator Isi Siaran.
.
Ezki menjelaskan beberapa perilaku yang dianggap melanggar norma yang dilakukan Olga seperti menyemburkan air ke muka, mengejek orang yang tidak bisa menyanyi. Menyangkut hal ini, Ezki menjelaskan, KPI tidak menghambat mata pencarian seseorang, "Kami meminta Olga dan juga lawan mainnya tidak mengeksploitasi kebanci-banciannya," pinta Ezki. "Seringkali Olga menjadi subyek dan obyek sehingga melecehkan kelompok marjinal seperti waria," ujar Nina Mutmainnah, Wakil Ketua KPI.

Endang Setyaningsih yang mewakili tim produksi Dahsyat tempat Olga menjadi presenter berjanji akan mengingatkan Olga. "Kami akan bicara dan ingatkan masukan dari masyarakat", tegas Endang.
 
RCTI juga berkomitmen akan terus memperbaiki program yang berkaitan dengan Dahsyat. Pertemuan berakhir dengan penandatanganan berita acara antara KPI dan RCTI yang menyatakan bahwa RCTI sudah berkomitmen untuk memperbaiki programnya. KPI akan melakukan pemantauan secara intensif dalam seminggu kedepan.

Pada hari yang sama, jajaran Trans TV yang dipimpin oleh Direktur Utama Trans Wishnutama juga diminta untuk memperbaiki tayangan Online dimana Olga Syahputra menjadi pelaku utamanya."Kami berpendapat tidak perlu mengubah karakter Olga namun masalahnya kerap kali dieksploitasi. Sehingga tanpa disadari sering menyinggung hal hal yang berbau SARA", tegas Ezki. Sependapat dengan Ezki, Yazirwan Uyun menyatakan urusan agama adalah soal sensitif, untuk itu, dia minta yang bersangkutan diberitahu agar untuk perbaikan. "Ancaman berkaitan SARA lebih berat kalau dilanjutkan ke pengadilan", kata Yazirwan Uyun mengingatkan.

Menanggapi masukan ini, Wishnutama menyatakan, "Kami langsung koordinasi dengani internal, bagian produksi, supaya Olga segera melakukan perbaikan.". Terkait program Realigi yang ditegur pada 3 Agustus 2010 oleh KPI, Wishnutama menjelaskan tujuan membuat program religi di waktu tayang utama (prime time) adalah karena merasa tidak cukup dengan program sentuhan qolbu yang tayang di pagi hari. Wishnutama mengakui memang harus didramatisasi agar menarik. Selanjutnya, dia juga memutuskan muatan mistis di program Realigi akan dikurangi agar dapat terus tayang pada jam 20.00 wib.

Halida Hatta, Corporate Secretary Trans TV menambahkan secara internal, Trans TV selalu mengadakan komunikasi antar unit, departemen dan bagian. "Kami saling pasang telinga apa yang bermasalah, hendaknya kita bersama melakukan perbaikan dan tanggungjawab bersama karena kita ingin  mengedukasi masyarakat,"jelas Halida.

Yazirwan Uyun menyambut baik niat Trans TV yang melakukan sensorship internal terutama menanyakan kepada diri sendiri apakah yang akan ditayangkan bermasalah jika ditonton anak-anak, "Kalau semua kerabat kerja memiliki sikap ini maka saya yakin tidak akan ada kesalahan." Ujar Yazirwan Uyun.

Di akhir pertemuan, Ezki minta kepada semua stasiun TV  termasuk Trans TV untuk berpartisipasi dalam merevisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran yang akan dimulai minggu depan.Red/SH
http://www.kpi.go.id/?etats=detail&nid=2158

Tidak ada komentar: