27 Januari 2010

Hari Pers 2010; Perusahaan Pers Didorong untuk Ratifikasi Standar

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Panitia Pusat Hari Pers Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (27/1). Margiono, sebagai ketua panitia, memohon kepada Presiden untuk membuka perayaan Hari Pers Nasional yang akan berlangsung di Palembang, 9 Februari 2010.

Bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional pada 9 Februari mendatang, perusahaan pers meratifikasi standar perusahaan pers, standar kompetensi wartawan, kode etik jurnalistik, dan standar perlindungan wartawan.

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono mengemukakan hal itu seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (27/1).

PWI Pusat bersama Dewan Pers, Aliansi Jurnalis Independen, dan kalangan masyarakat pers yang lain, melaporkan kepada Presiden tentang penyelenggaraan kegiatan terkait peringatan Hari Pers Nasional, antara lain, penandatanganan ratifikasi perusahaan pers.

Menurut Margiono, ratifikasi ini akan membuat perusahaan pers makin profesional. Di sisi lain, publik juga lebih mudah mengenal mana media yang memenuhi standar dan mana yang tidak memenuhi standar.

"Perusahaan-perusahaan pers Indonesia yang merasa bisa memenuhi standar akan menyatakan persetujuan ratifikasi dan terikat oleh standar itu," ujar Margiono.

Penandatanganan ratifikasi standar ini akan mulai dilakukan perusahaan pers bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari mendatang di Palembang, Sumatera Selatan. Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono juga diagendakan meresmikan dibukanya Sekolah Jurnalistik Indonesia.

Pada 2010, Sekolah Jurnalistik dibuka di Jakarta, Semarang, Makassar, Samarinda, Palembang, dan Pekanbaru. (DAY) - http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/28/02522953/perusahaan.pers.didorong.untuk.ratifikasi.standar

Tidak ada komentar: