30 Agustus 2009

Hiburan Televisi (Surat Pembaca)

Pada era Reformasi ini, kita dibahagiakan oleh diberlakukannya kebebasan pers dan bertumbuhnya arus informasi yang dilengkapi dengan multimedia.

Mengamati acara khusus bidang televisi, kita saat ini disuguhi dengan sajian siaran langsung (live) acara band dan musik, yang digelar di sepanjang pojok Ibu Kota. Ini anugerah bagi musisi dan seniman kita, serta industri hiburan yang juga menyerap banyak tenaga kerja. Namun, yang menjadi perhatian adalah jam tayang hiburan band ini, ditayangkan tepat pada jam produktif anak bangsa, yaitu pagi hari jam masuk sekolah, jam kuliah, dan jam kerja.

Dikhawatirkan, pencinta musik yang ingin melihat secara langsung acara ini digelar, dan jutaan pemirsa televisi lainnya di rumah dan di kantor, mungkin dapat membawa dampak proses memilih prioritas antara hiburan dan berkarya menjadi rancu.

Tentu ada yang memilih untuk berdisiplin dan melupakan sejenak hiburan "gratis" ini berlalu, tetapi tetap bekerja. Namun, ada anak-anak remaja yang bolos sekolah untuk mengejar band idamannya. Produktivitas kerja di rumah menjadi terhambat karena sebagian besar pemirsa lebih mendahulukan hiburan ini. Di samping terlambat, persiapan berangkat untuk melakukan aktivitas rutin pun terhambat.-- FRANCOIS P TOMASOA Taman Patra, Kuningan, Jakarta

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/31/03222633/redaksi.yth

Tidak ada komentar: