Sabtu, 27 Juni 2009 | Para orangtua disarankan untuk menjauhkan anak dari menonton siaran televisi selama liburan sekolah, karena banyak acara di layar kaca yang tidak mendidik dan bisa mempengaruhi jiwa anak.
"Membebaskan anak menonton siaran televisi selama liburan sama dengan menyerahkan anak untuk dididik televisi," kata pengamat pendidikan di Medan, Rafdinal S Sos MAP.
Banyak siaraan televisi yang sebenarnya tidak mendidik sehingga dikhawatirkan berpengaruh negatif bagi perkembangan sikap dan perilakunya.
Apalagi televisi adalah media audio visual sehingga anak bisa meniru langsung dari apa yang dilihat dan didengarnya.
Pengaruh negatif siaran televisi sudah dibuktikan secara ilmiah lewat penelitian. Contoh penelitian yang dilakukan antara lain tentang adegan kekerasan baik secara fisik atau kata-kata, acara yang mengandung konten pornografi dan pornoaksi.
Secara psikologi, menurut Wakil Kepala SMP Muhammadiyah I Medan ini, anak punya sikap meniru apa yang dilihat dan didengar. Hal ini harus dipahami orangtua, sehingga tidak begitu saja membiarkan hari-hari libur anak diisi dengan menonton televisi.
Walau tidak mungkin sepenuhnya membatasi keinginan anak menonton acara televisi, namun para orangtua dituntut untuk bersikap selektif.
Selain itu, para orangtua juga disarankan untuk meluangkan waktu mendampingi anak menonton acara televisi kegemarannya sembari memberikan pengertian tentang adegan-adegan yang dilihatnya.
Rafdinal menyebutkan, banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengisi hari-hari libur anak yang lebih kurang selama dua minggu.
Kesempatan bersama anak di rumah bisa dimanfaatkan untuk membangun komunikasi yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral.
Liburan sekolah tidak harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mahal, karena banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak merasa senang sekaligus menanamkan nilai edukatif misalnya, mengajak ke museum atau ke tempat-tempat bersejarah.
"Orangtua juga bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan bersama seperti berkebun atau melakukan pekerjaan rumah sederhana," jelasnya.
Saat ini menurut Rafdinal, orangtua dituntut untuk bersikap kreatif dalam mendidik anak di rumah. Para orangtua juga tidak boleh menyerahkan masalah pendidikan anaknya di sekolah karena waktu bersama guru sangat terbatas.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/06/27/09130852/Liburan..Jauhkan.Anak.dari.TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar