28 Juni 2009

Berita Jacko Kukuhkan Kehebatan TMZ.com

Kematian Michael Jackson telah menjadi berita terbesar yang pertama kali disebarluaskan TMZ.com, situs berita selebritis yang dipimpin pengacara sekaligus  mantan reporter KCBS-TV Channel 2'  Harvey Levin.

Situs web berusia empat tahun itu akhir pekan lalu menyebarluaskan  berita terbesar mengenai  kematian Michael Jackson.

Berita itu mereka tindaklanjuti dengan laporan gosip mengenai Jackson yang diduga sering mengonsumsi obat-obatan, rekaman suara percakapan layanan darurat 911  dan dugaan perebutan hak asuh anak sang mega bintang pop.

TMZ menambah daftar prestasinya sebagai penyebar pertama berita-berita besar Hollywood, setelah  omelan anti-Semit Mel Gibson tahun 2006, rekaman kata-kata kasar Alec Baldwin tahun 2007 kepada anak perempuannya yang berusia 11 tahun dan rekaman caci maki Christian Bale saat pembuatan film "Terminator Salvation".

Tapi, kesuksesan itu tidaklah tanpa ganjalan. Alec Baldwin yang geram karena rekaman suaranya tersebar, menyebut Levin si bos TMZ itu dengan sebutan "tumor manusia". Reputasi mendapatkan berita pertama mengenai selebriti-selebriti besar telah menjadikan TMZ.com sebagai sensasi online, menurut  layanan ranking Web Quantcast.com.

"TMZ telah menjadi kantor berita untuk bisnis hiburan," kata  Jim Paratore, eksekutif Warner Bros  yang bermitra dengan Levin untuk meluncurkan situs web tersebut tahun 2005. Dua tahun kemudian, mereka juga meluncurkan versi acara televisi TMZ.

Di sisi lain, taktik pemberitaan ala tabloid dari TMZ telah membuat banyak penerbit dan pejabat pemerintah gerah. Menurut koran LA Times, saluran berita CNN enggan mengutip TMZ saat berita kematian Jackson merebak. Beberapa pengiklan masih ragu-ragu memasang  produk mereka di situs dan acara TV TMZ.

Situs web itu telah berhasil menciptakan kontroversi namun belum cukup bagus dalam menghasilkan pemasukan bagi perusahaan induknya, Time Warner. Dalam beberapa hal, pemberitaan TMZ mengenai Michael Jackson dipandang sebagai kemenangan  media baru melawan media lama. LA Observed memuji pemberitaan itu dengan kalimat "nilai-nilai yang paling tinggi menurut media lama".

Rating untuk acara televisi nya pun menunjukkan peningkatan khususnya pada penonton berumur 18-34 tahun yang dikenal sebagai kelompok pemirsa sulit dijangkau. TMZ dibentuk bersama oleh AOL dan Telepictures, keduanya adalah divisi dari Time Warner, yang juga menerbitkan majalah Time, Sports Illustrated, Entertainment Weekly dan lain-lainnya.

TMZ biaya operasionalnya terbilang kecil untuk hitungan industri media AS yaitu tidak sampai 8 juta dollar (sekitar Rp 80 miliar). Masalahnya, situs web  maupun acara televisi TMZ hingga kini belum banyak menghasilkan pemasukan dan masih dibiayai perusahaan induknya.

TMZ membuat tercengang saingan-saingannya ketika secara drastis mengubah taktik reportasenya dan memegang teguh keakurasian. Di sisi lain, mereka mulai dicaci aktor, Humas, dan badan-badan pemerintah.

Awal tahun ini mereka menampilkan foto bukti kepolisian tentang  wajah penyanyi pop Rihanna yang babak-belur setelah bertengkar dengan pacarnya, Chris Brown.  Polisi Los Angeles (LAPD) kemudian menyelidiki kebocoran foto tersebut dan pengadilan menilai pembocoran itu dapat dikenakan pasal pidana.

Ada anggapan bahwa TMZ membayar orang untuk mendapatkan informasi. Di banyak media, reporter dan editor dilarang membayar orang ntuk mendapatkan petunjuk atau kutipan, tapi di sisi lain, majalah dan program berita televisi sudah biasa membayar  puluhan ribu dollar agar dapat masuk ke acara pernikahan pesohor atau mendapatkan foto bayi selebritis. Terkadang, mereka juga membayar agar bisa mewawancarai seseorang.

"Kenapa ada karyawan rumah sakit yang mau memberi informasi? Memangnya karena kebaikan hati mereka?," kata Rob Silverstein, eksekutif produser "Access Hollywood" dari NBC Universal.

Silverstein merujuk kepada informasi yang didapat TMZ mengenai kematian Michael Jackson. Meski begitu, Silverstein mengaku tidak punya "bukti konkret" bahwa TMZ membayar untuk mendapatkan berita.

Pada masa-masa sebelumnya, petinggi TMZ membantah hal tersebut. Tapi Levin kepada harian New York Times mengatakan bahwa situsnya memberi  "tip" untuk mendapatkan petunjuk yang menuntun kepada  berita kematian Michael Jackson, jadi bukan untuk berita seutuhnya.

Levin tidak mau merinci lebih jauh mengenai hal tersebut dan dia berkali-kali menolak diwawancara mengenai proses mendapatkan informasi kematian Jackson.

TMZ dinilai lebih unggul dari saingan-saingannya karena mereka semakin identik dengan sensasi. Saat sepi berita, mereka muncul dengan rubrik  "di mana mereka sekarang" yang isinya adalah foto terkini selebriti dan lelucon yang mempermainkan, misalnya membahas berat badan selebriti.

Perusahaan besar seperti Procter & Gamble masih menolak beriklan di TMZ dengan alasan untuk "mempertahankan integritas," sebagaimana dikatakan Tom Weeks, Senior Vice President Starcom. Paratore, salah satu bidan TMZ tersebut, menjelaskan ada perbedaan tajam antara acara televisi TMZ  dan saingannya seperti "Entertainment Tonight" atau   "Access Hollywood." "Mereka semua adalah bagian dari agenda dari studio  besar untuk pemasaran. Mereka ditentukan oleh studio sedangakan Kami bukan bagian dari studio." (LA Times).
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/06/29/02253921/Berita.Jacko.Kukuhkan.Kehebatan.TMZ.com

Tidak ada komentar: