22 April 2009

Hobi Pancing dan Menyiksa Ikan (Surat Pembaca)

Pada sebuah stasiun TV, setiap Sabtu siang ditayangkan Mancing Mania yang dilakukan oleh sekelompok pemancing terdiri dari sekitar lima orang. Karena hobi mancing, pada mulanya saya tidak pernah melepaskan acara ini karena mereka pergi ke berbagai tempat di pelosok Tanah Air yang memiliki kekayaan ikan yang melimpah dan beraneka ragam. Bahkan sampai ke luar negeri (Australia).

Setelah mengikuti beberapa episode, saya merasakan ada tindakan mereka yang mencederai pikiran saya karena ikan-ikan yang berhasil dipancing, seberapa besarnya dan kadang-kadang ada yang mencapai 15 kilogram per ekor, selalu mereka lepaskan kembali ke laut. Tentu dengan luka paling tidak pada bibir dan mulutnya, dengan rasa sakit serta trauma yang mendalam.

Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah mereka melepaskan ikan itu sebagai wujud rasa belas kasihan kepada si ikan yang ditangkap karena terluka akibat hobi mereka? Di sisi lain, bila saudara-saudara kita yang profesinya memang nelayan yang sebagian besar nelayan tradisional hidupnya sangat menderita dan pas-pasan, menonton acara itu, betapa teririsnya perasaan mereka.

Puluhan tahun terakhir ini, karena faktor pencemaran di laut dan banyak ikan di laut kita yang dijarah oleh nelayan asing dengan peralatan yang jauh lebih modern, untuk memperoleh tangkapan ikan-ikan kecil pun sudah merupakan perjuangan berat bagi nelayan-nelayan tradisional kita.

Bila memang tim pemancing yang ditayangkan salah satu stasiun TV itu sudah hidup berkelimpahan dan juga sudah tidak suka ikan, alangkah baik bila ikan hasil tangkapannya diserahkan kepada para nelayan yang dengan rasa sukacita pasti akan menerimanya karena berguna untuk sekadar membantu hidup mereka. --Gunawan Sitepu Jalan Melati V, Tanah Tinggi, Tangerang

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/23/03212122/redaksi.yth

Tidak ada komentar: